merbaiki plafon rumah

B. Plafon 

Fungsi plafon secara umum adalah untuk menahan panas yang masuk atau meresak melalui atap rumah , menutupi rangkaatap, menahan kotoran yang jatuh'dari atap, dan meredam suara air hujan yang jatuh ke atap rumah. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, sebaiknya tinggi plafon tidak kurang dari 3 m di atas lantai. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar ruangan di bawah plafon tidak terasa panas dan pengap. Semakin tinggi letak plafon dari lantai maka ruangan akan semakin terasa sejuk. 

1. Kayu rangka plafon keropos 

Rayap memang binatang yang gemar memakan kayu, tak terkecuali kayu pada rangka plafon rumah tinggal. Sebagai pencegah serangan rayap, sebaiknya kayu-kayu penyusun rangka plafon dilaburi obat antirayap yang banyak tersedia di toko-toko bangunan, obat nyamuk cair, atau kapur yang dapat membuat kayu jadi panas. Alternatif lain dapat menggunakan cairan antirayap hasil racikan sendiri, yaitu campuran minyak tanah dan tumbukan kapur barus. 

Cara lain adalah dengan menggunakan rangka plafon yang terbuat dari besi hollow. Namun, besi bisa berkarat sehingga perlu dilapisi dengan cat besi. Di pasaran dapat dijumpai berbagai ukuran besi hollow, di antaranya 4 cm x 4 cm dan 2 cm x 4 cm. Ketebalannya pun' beragam, yaitu 0,6-2 mm. Gleh karena itu, pemilihan ukuran yang tepat tergantung kebutuhan. 

Bagaimana dengan kayu-kayu plafon yang sudah telanjur kgropos dimakan rayap? Mengatasinya dapat, dengan menyuntikkan obat antirayap melalui sisi kayu yang keropos. Perlakukan ini dilakukan dengan hati-hati karena bau obat yang digunakan sangat berbahaya bagi manusia. Untuk menahan bau yang menyengat, gunakan masker penutup hidung. Selain itu, mata juga harus dijaga. Bila diperlukan, gunakan kaca mata khusus (sering digunakan di laboratorium). 

2. Plafon bernodal  

Hampir setiap rumah akan mengalami masalah plafon bernoda. Genteng bocor.merupakan penyebab utamanya. Selain itu, tikus pun dapat menyebabkan noda pada plafon. Agar noda tidak terlampau parah, sebaiknya plafon harus segera diperbaiki. Sebelum diperbaiki, harus dicari sumber terjadinya noda agar pengerjaannya tidak sia-sia. Misalnya, sumber noda berasal dari atap yang bocor maka kebocoran tersebutjuga perlu diperbaiki. 

Plafon umumnya dapat menggunakan tiga bahan dasar, yaitu tripleks, multipleks, atau gipsum. Kesemua bahan tersebut sangat rentan terjadinya noda bila terkena air. Bila noda pada plafon tergolong berat, sebaiknya satu bidang plafon yang bernoda diganti. Namun, bila noda cukup ringan maka plafon 

Alat dan bahan 

Cat tembok 

Lapisan alkali sealer 

 Sarung tangan
  
Bak cat‘

Ampelas 

* Kape scrape 

* Tangga 

* Kuas dan roller cat 

b. Langkah-langkah pengerjaan 

1) Bersihkan plafon dari kotoran atau jamur dengan menggunakan ampelas atau kape scrape. 

2) Agar pengecatan tampak rata dan tidak belang-belang, lapisi bagian plafoin yang bernoda dengan alkali sealer. Lalu, diamkan selama 1-2 jam hingga lapisan alkali benar-benar kering. 

3) Setelah kering, lakukan pengecatan dua kali pengulangan. Pengecatan pertama menggunakan campuran cat tembok dan air sebanyak 10% jumlah cat, sedangkan pengecatan kedua menggunakan campuran cat dan air 20%. Gunakan roller cat secara merata untuk pengecatan ini. 

4) Gunakan kuas cat pada bagian-bagian plafon yang tidak dapat dicat dengan rol cat, seperti bagian sudut-sudut plafon. 

3. Sambungan plafon retak 

Umumnya keretakan pada plafon terjadi pada sambungan antarlembaran plafon yang satu dengan lainnya. Biasanya keretakan terjadi pada plafon yang berbahan gipsum Keretakan disebabkan ' oleh roses em |afon yang kurang baik. 

Komentar